Article
5 Komoditas Ekspor Terbesar Indonesia di 2025
Senin, 12 Mei 2025

Indonesia mencatat tren ekspor yang kuat pada 2024–2025, dengan total nilai ekspor nonmigas mencapai US$264,7 miliar pada 2024; naik 2,3% dibanding tahun sebelumnya. Berikut komoditas yang mendominasi:
1. Mineral Bahan Bakar (Batubara, Minyak Bumi & Gas Alam)
Kategori ini tetap menjadi pendorong utama ekspor Indonesia, mencakup 15,9%–17,5% dari total ekspor nonmigas, dengan nilai sekitar US$40–59 miliar per tahun .
2. Minyak Kelapa Sawit dan Produk Turunannya
Minyak kelapa sawit (CPO) menyumbang sekitar 10,8% dari ekspor nonmigas, dengan nilai ekspor mencapai US$26–28 miliar. Lonjakan permintaan biodiesel dalam negeri turut mendukung performa ekspor ini.
3. Besi & Baja
Nilai ekspor besi dan baja mencapai US$25–26 miliar, atau sekitar 10–11% dari total ekspor nonmigas. Tujuan utama ekspor adalah ke China, Taiwan, dan India.
4. Mesin & Peralatan Elektrik
Produk mesin dan elektronik menyumbang sekitar 6% dari ekspor nonmigas, dengan nilai mencapai US$15 miliar . Amerika Serikat menjadi salah satu pasar utama, menyerap 27–28% dari total ekspor kategori ini.
5. Kendaraan & Komponennya
Ekspor sektor otomotif—meliputi mobil dan suku cadang—mencapai US$11 miliar, sekitar 4–4,6% dari ekspor nonmigas, dengan destinasi utama seperti Filipina, Vietnam, Arab Saudi, Malaysia, dan Meksiko.
Kelima sektor ini menyumbang lebih dari 50% dari total ekspor nonmigas, menjadi tulang punggung devisa negara. Di tahun 2025, dinamika seperti kenaikan mandatory biodiesel dan peningkatan permintaan mineral global diperkirakan akan memperkuat posisi ekspor Indonesia.
Tren & Prospek 2025
Pemerintah menargetkan nilai ekspor naik menjadi US$294,45 miliar pada 2025 (+7,1%).
Perpanjangan biodiesel B50/B40 diperkirakan menambah permintaan CPO domestik, yang kemungkinan menurunkan volume ekspor tapi meningkatkan nilai tambah.
Kategori “bijih logam, terak, dan abu” termasuk besi & baja tetap mendapat dorongan, terutama dari baku industri hilir seperti EV dan logam berat.